Berita

back

Pindad Tanda Tangani Perjanjian Kerjasama di Bidang MKB dan Kendaraan Khusus

Kamis, 3 November 2016, PT Pindad (Persero) menandatangani dokumen kerjasama dengan dua perusahaan multinasional yaitu Rheinmetall Waffe Munition South Africa (RWMSA) Afrika Selatan dan Tata Motors asal India. Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose dengan Executive Board Member RWMSA Norbert Schulze dan Rudrarup Maitra, Head of International Business Tata Motors di Hall A2 Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta.

Abraham Mose mengatakan bahwa 2 penandatanganan kerjasama ini adalah terobosan di bidang teknologi lewat strategic partnership.

"Teknologi yang dikuasai banyak negara maju dan beberapa dari mereka leading untuk hal itu. Bagaimana cara kita agar kita bisa memotong agar kita punya kesamaan, maka kita lakukan strategic partnership. Penandatanganan yang Pindad lakukan dengan Rheinmetall dan Tata motors, adalah salah satu langkah kami untuk menuju hal itu," tuturnya.

Dengan RWMSA, Pindad menandatangani kesepakatan kerjasama di bidang produksi dan pemasaran munisi kaliber medium dan besar. Sedangkan dengan Tata Motors, perusahaan menandatangani Nota Kesepahaman di bidang eksplorasi pemasaran dan desain yang disesuaikan dengan spesifikasi pengguna di Indonesia.

Sejalan dengan hal itu, Deputi Bidang usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan bahwa industri pertahanan harus melakukan leapfrogging untuk mengejar ketertinggalan teknologi.

"Kita akan melakukan leapfrogging, untuk perusahaan industri nasional langsung bekerjasama dengan yang memiliki teknologi mutakhir dan harus membuat kita mendapatkan benefit yang sebesar-besarnya dari lompatan tersebut," tutur Harry.

Ia juga menambahkan bahwa industri pertahanan nasional bisa mandiri dengan dukungan dari seluruh masyarakat dan tiga pilar utama : pengguna, regulator, dan tim pelaksana KKIP kepada industri pertahanan swasta dan BUMN untuk mewujudkan kemandirian tersebut.

"Karena kalau bukan kita, siapa lagi yang akan mendukung kemandirian industri pertahanan kita," tutupnya.  


Top