Berita

back

Wapres Berikan Nama Antasena untuk Produk Tank Boat Pindad

Rabu, 2 November 2016, wakil presiden Muhammad Jusuf Kalla, memberikan nama untuk salah satu produk kerjasama PT Pindad (Persero), PT Lundin, dan CMI Defense Belgia saat membuka pagelaran Indo Defence Expo & Forum 2016. Antasena, nama tokoh pewayangan dipilih oleh JK untuk produk kapal dengan desain catamaran ini. Saat mengunjungi booth PIndad, Wapres Jusuf Kalla didampingi oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan jajaran manajemen PT Pindad (Persero).

Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose mengatakan bahwa produk Tank Boat diberi nama Antasena, karena karakter pewayangan ini sesuai dengan karakteristik produk kapal tank ini.

"Antasena adalah putra bungsu dari Bimasena yang paling sakti. Ia mampu terbang, masuk ke dalam bumi, serta menyelam di air. Kulit tubuhnya terlindung oleh sisik udang yang membuatnya kebal terhadap segala jenis senjata. Hal inilah yang kami inginkan ada di produk Tank Boat ini. Sakti dan kebal terhadap berbagai jenis ancaman di medan perang," tuturnya. 

Lebih jauh lagi ia menjelaskan bahwa produk yang memadukan kemampuan daya gempur tank di darat dan manuver lincah kapal di laut ini merupakan produk yang cocok dengan Indonesia.

Wilayah Indonesia memiliki banyak sungai, perairan dangkal yang relative sempit. Produk ini juga bisa melakukan manuver di hutan-hutan bakau, sehingga dengan iklim seperti Indonesia, maka Antasena sangat cocok untuk mendukung pertempuran  yang terjadi di tepian sungai yang relatif sempit dan dangkal hingga kedalaman 90 cm,” tambahnya.

Antasena terbuat dari komposit dengan platform kapal catamaran (double hull). Panjang total 18 meter dengan berbekal mesin diesel buatan MAN, Antasena mampu melaju hingga kecepatan 40 knots dari perairan dangkal sekitar 1 meter hingga laut lepas. Platform tempur ini juga memiliki bekal persenjataan lain seperti Remote Control Weapon System (RCWS) dengan kaliber 7.62mm dengan sistem nadir dan navigasi canggih.

Produk ini direncanakan akan mulai bisa digunakan di Indonesia pada 2017 dan beberapa negara sudah menunjukkan ketertarikannya. "Beberapa negara sahabat memang sudah menunjukan ketertarikannya akan produk ini. Pengguna domestik juga sudah mulai menanyakan spesifikasi detail dan tentu saja akan kami follow up," utup Abraham. (Anggia)


Top