Berita

back

Pindad Ambil Bagian Dalam Armoured Vehicles Asia 2017

Kegiatan Armoured Vehicle Asia 2017 yang diselenggarakan pada 24 – 25 Oktober 2017 di Crowne Plaza, Jakarta, merupakan event dua tahunan hasil kerjasama Pindad dengan partner global sepertiDefence IQ dan juga mengundang partner seperti NIMR produsen ranpur dari UAE, CMI defence Belgia, FNSS Turki, Rheinmetall Jerman, Timoney Irlandia, kurang lebih ada 15 negara yang terlibat, dihadiri pengguna end user dari Nepal, Malaysia, Australa, dan juga negara negara asia lainnya.

Dalam forum hari pertama ini, kegiatan diisi dengan keynote speech oleh Direktur Teknologi Industri Pertahanan Kemhan, Marsekal pertama Gita Wiryawan, yang menyampaikan keynote speech dari Dirjen Pothan Kemhan, Sutrimo, dilanjutkan dengan pembukaan resmi oleh Sekjen Kemhan, Marsekal Madya Hadiyan Sumita Atmaja. Dalam sambutannya mewakili Menhan, Sekjen menjelaskan dukungan dan sikap Kementrian Pertahanan dalam kegiatan Armor Vehicle Asia 2017 yang merupakan kegiatan positif untuk membangun jejaring buat industri lokal dalam exchange pengetahuan, knowladge termasuk berbagi tentang teknologi terbaru dari para user lain di negara lain, dan dari para pemain global di bidang kendaraan tempur.

Sementara Gita Wiryawan dalam sambutannya mewakili Dirjen Pothan menggarisbawahi tentang kebijakan yang diambil oleh Kemhan untuk mendukung pengembangan kendaraan tempur dengan Starategic Partnership yang dilakuakan oleh PT Pindad bersama mitra global seperti pada kegiatan pengembangan medium tank dengan FNSS Turki dan juga Badak yang menggunakan turret dari CMI Defence.

Direktur Bisnis Produk Hankam mewakili manajemen PT Pindad dalam paparannya menyampaikan video presentasi tentang progres dan challenges dalam pengembangan kendaraan tempur meliputi pengembangan Anoa 6x6, Komodo 4x4, medium tank, anoa amphibious, dan juga proses negosiasi pengkajian dalam pengembangan kendaraan tempur 8x8. Dalam paparannya Widjajanto meyampaikan 3 elemen pokok yang sangat diperlukan untuk mendukung keberhasilan pengembangan ranpur:

Pertama, benchmarking kepada latest teknologi yang sedang berkembang di dunia terkait dengan ranpur dari sisi platform, sistem penginderaan, penembakan termasuk juga sistem senjata.

Kedua, pentingnya pengembangan Human Resource Development (HRD) agar bisa belajar dari global player melalui kemitraan strategis sehingga PT Pindad bisa menyiapkan tenaga-tenaga dan talenta muda terbaru untuk bisa berpartisipasi dalam pengembangan ranpur.

Elemen Ketiga, terkait dengan fokus pada pengembangan ranpur yang bisa diterima oleh pihak end user utamanya dalam pemenuhan semangat Undang-Undang Pertahanan No 16 tahun 12 untuk TNI Polri ataupun juga pasar ekspor. (Direktur Bisnis Produk Hankam - Widjajanto).


Top