Berita

back

Peletakan Batu Pertama Perluasan Pabrik MKK Dan Peresmian SPR 4

Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose melakukan peletakan batu pertama sebagai simbol perluasan pabrik Munisi Kaliber Kecil (MKK) pada 9 Oktober 2017 di Divisi Munisi PT Pindad (Persero), Turen, Malang. Acara peletakan batu pertama disaksikan Bersama Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Siwi Sukma Adji, Asrena Kasad Mayjen TNI Dominicus Agus Riyanto, Wakil Ketua Komisi I Hanafi Rais, petinggi TNI, Polri dan sejumlah undangan dari berbagai instansi. Perluasan pabrik MKK ini akan meningkatkan kemampuan kapasitas produksi amunisi dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan domestik TNI, Polri, Kementerian Pertahanan serta Lembaga/institusi pemerintah pengguna munisi. 

Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose mengapresiasi dukungan pemerintah dalam upaya mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).

“Pemerintah melalui PMN telah menyuntikkan dana kepada PT Pndad (Persero) untuk bisa mengembangkan kapasitas produksi MKK. Sejauh ini dengan lini mesin yang ada maka kapasitas per tahun masih di kisaran 165-an juta butir per tahun. Maka dengan suntikan PMN, kapasitas produksi akan ditingkatkan menjadi sekitar 275-an juta butir per tahun pada 2019. Pemerintah telah menyuntikkan tidak kurang dari RP 700 miliar sebagai PMN kepada PT Pindad (Persero), di mana Rp 400 miliar di antaranya untuk pembangunan lini baru di MKK yang hari ini akan kita saksikan kegiatan peletakan batu pertamanya,” ujar Abraham.

Hal ini sesuai amanah Presiden Jokowi untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan dan menunjukkan kepada para pemangku kepentingan tentang kuatnya komitmen pemerintah dalam membangun industri pertahanan melalui penyediaan PMN untuk pembelian mesin produksi MKK.

PT Pindad (Persero) juga menjajaki kerjasama dengan perusahaan pertahanan berskala global dibidang MKK. “Berkaca dari kebutuhan TNI, ditambahkan dengan Polri, kementerian lembaga lain yang berwenang menggunakan senjata api dan amunisi, kebutuhan para atlet di asosiasi menembak dan juga pasar regional MKK di Asia maka, manajemen juga melakukan inisiasi untuk melakukan kajian kerjasama joint operation / join production dengan perusahaan pertahanan berskala global di bidang pengembangan MKK. Yang sudah menyampaikan minat dan telah melakukan kajian di antaranya mencakup calon mitra dari Kanada dan Republik Ceko,” lanjut Abraham.

Peresmian Senjata Baru, SPR 4

Di bidang persenjataan, putra putri terbaik PT Pindad telah berhasil melahirkan Senapan Penembak Runduk (Sniper) berkaliber .388 (8,6 mm). Senapan ini lahir untuk memenuhi kebutuhan operasional prajurit TNI yang memerlukan senapan dengan daya tembak sejauh 1.5 km. Kehadiran varian terbaru Sniper ini telah melengkapi jajaran senapan penembak runduk sebelumnya yang telah dikembangkan PT Pindad seperti SPR 3 (kaliber 7.62mm) dan SPR 2 (kal 12.7mm).

SPR 4 memiliki spesifikasi: berat dengan magasen terisi yaitu11,5 kg ± 0,2 kg, panjang senjata 1.298 ± 3 mm, kapasitas magasen 5 butir munisi, mode penembakan aman dan tunggal, alat bidik optical sight, serta memiliki sistem kerja bolt action dengan system penguncian putar.

Display Produk lainnya

Selain SPR 4, PT Pindad (Persero) juga menampilkan SPR 2, SPR 3, senjata lainnya, Medium Tank, Panser Badak, Anoa Amphibious, Pindad Excava 200, serta berbagai Alat Mesin Pertanian (Alsintan).

PT Pindad (Persero) akan senantiasa meningkatkan kualitas dan mengembangkan berbagai inovasi produk untuk mendukung pemenuhan alutsista dan sebagai upaya mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri.


Top