Siaran Pers

back

Kementerian BUMN Tunjuk Dirut Baru PT Pindad (Persero)

Jakarta -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengumumkan penggantian Direktur Utama PT Pindad (Persero), Silmy Karim, dalam kegiatan yang dipimpin Deputi Menteri BUMN, F.  Harry Sampurno, di kantor Kementerian BUMN, Rabu (3 Agustus 2016) sore. “Kami berterima kasih kepada kontribusi dan leadership Bapak Silmy Karim dalam memimpin Pindad, Beliau direncanakan untuk program yang sedang dibutuhkan oleh Kementerian BUMN, dengan prestasi yang sudah ditanamkan di Pindad, Kementerian BUMN justru menyiapkan Pak Silmy untuk jabatan baru di perusahaan BUMN lain” ujar Harry Sampurno. Dirut baru Pindad, Abraham Mose juga hadir dalam kegiatan penyerahan Surat Keputusan Menteri BUMN ini.

Tidak kurang dari 1 tahun dan 7 bulan Silmy memimpin Pindad. Profesional yang menggeluti seluk beluk industri pertahanan di tanah air ini menerima tongkat estafet kepemimpinan setelah Pindad ditinggalkan Dirut sebelumnya Sudirman Said.

Di era kepemimpinan Silmy manajemen baru melakukan proses transformasi korporasi. Di antaranya meneguhkan corporate values Pindad –Jujur, Belajar, Unggul dan Selamat (JBUS)—yang mendasari cara tindak dan berpikir seluruh awak Pindad dalam menjalankan tugasnya di salah satu BUMN Industri Strategis tersebut. Silmy juga meneguhkan prinsip kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan untuk menghindari praktek korupsi agar implementasi JBUS benar-benar terlaksana dengan baik.

Pembenahan yang dilakukan juga mencakup proses rekruitmen tidak kurang dari total 456 pegawai baru saat banyak perusahaan lain melakukan aksi pemotongan hubungan kerja. Jajaran direksi juga melakukan terobosan dengan mengukuhkan kebijakan untuk sentralisasi pengadaan dengan melakukan  pengoperasian Integrated Supply Chain (ISC) dan Teknologi Informasi.

Manajemen Pindad juga melakukan serangkaian perubahan struktur dan organisasi. Pendekatannya lebih menekankan pada functionalities (kegunaan) dari masing-masing Direktorat terhadap multiple stakeholders seperti Kementerian Pertahanan, TNI di setiap matra dan Markas Besar TNI hingga Kepolisian dan lembaga pemerintah yang mengoperasik  an alat utama sistem persenjataan (Alutsista). Di luar urusan produksi, Pindad juga sejak 1 tahun terakhir gencar memperkenalkan Layanan Purna Jual sebagai divisi baru di perusahaan yang menangani keluhan dan secara pro aktif melakukan asistensi teknis hingga perbaikan untuk meningkatkan kesiapan alutsista di satuan

Hasil dari serangkaian perubahan di atas menunjukkan capaian yang signifikan. Pindad misalnya mencatat pertumbuhan perolehan kontrak di era manajemen baru mencapai 79% di tahun 2015 dibandingkan periode sebelumnya. Catatan penjualan pun menunjukkan kenaikan hingga 36% dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya.

Tidak sekadar pertumbuhan kontrak dan tingkat penjualan. Manajemen Pindad juga aktif melakukan proses peremajaan mesin dan perbaikan proses produksi. Hasilnya di antaranya mencakup terjadinya kenaikan total produksi munisi kaliber kecil hingga 27%, munisi kaliber besar di atas 80%, kendaraan tempur 36% dan lonjakan tinggi dicatatkan oleh divisi senjata yang mencapai 133% dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain peningkatan kapasitas produksi, Silmy dan manajemen memilih untuk menekuni peluang kemitraan strategis dengan berbagai produsen industri pertahanan terkemuka dunia. Strategi ini merupakan salah satu kiat pertumbuhan perusahaan agar dapat menguasai teknologi dan memastikan terjadinya transfer of knowledge ke tanah air. Sejumlah nama besar seperti BAE Systems, Thales, Rheinmetall, CMI Defence dan Theon telah menjadi fokus dari pilihan mitra dalam kegiatan pengembangan produk alutsista. Pada tahun ini misalnya, Pindad mulai memasarkan panser kanon 90mm “Badak” dan empat senjata baru: SS3, SS2 V7 (subsonic), sub machine gun PM3 dan pistol G2 Premium.

Kepada penerusnya Silmy mewanti-wanti bahwa peningkatan perolehan kontrak dan penjualan ini masih mengutamakan permintaan order dari Kementerian Pertahanan, TNI, Polri dan Kementerian/Lembaga Pemerintah. “Kami juga mulai mencatatkan perolehan yang meningkat pada sektor produk non militer,” sambung Silmy, di antaranya mencakup berbagai fasilitas marine deck di perkapalan, air brake system, clips rel kereta api dan kini Pindad tengah getol memasarkan alat berat berupa Excava 200 (ekscavator dengan berat maksimum 20 ton). Diversifikasi usaha ini tidak lepas dari penerapan konsep dual technology dengan memanfaatkan mesin industri yang dimiliki Pindad untuk juga menghasilkan produk non militer sebagai bagian dari geliat proses transformasi korporasi yang tengah gencar berlangsung.

Silmy yakin bahwa proses perubahan dalam transformasi korporasi yang tengah berlangsung di Pindad akan terus bergulir. Ia merasa bersyukur bahwa BUMNIS yang berkantor pusat di Bandung ini telah menunjukkan pergerakan on the right track. Silmy berharap Dirut baru dapat meneruskan proses transformasi yang sudah berjalan sekitar dua tahun.

Di luar perannya sebagai eksekutif di industri pertahanan strategis, Silmy tetap mengasah ketajaman informasi dan pengetahuan tentang berbagai kebijakan dan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Ia optimis kontribusi untuk negeri tidak boleh berhenti di judul jabatan yang disandang seseorang. “Indonesia memerlukan lebih banyak lagi orang-orang yang berdedikasi dan menyimpan optimisme tingginya untuk meraih kemajuan nasional dengan siap menerima amanah untuk bertugas di manapun,” tutup Silmy.

PT Pindad (Persero)

PT Pindad sebagai perseroan terbatas milik negara dibentuk pada tahun 1983. Perusahaan yang telah berdiri sejak masa kolonial Belanda ini secara aktif memproduksi berbagai alutsista untuk kebutuhan TNI dan mengekspor sejumlah produk unggulan, seperti amunisi dan kendaraan tempur ke pasar global. Selain menghasilkan alutsista, PT Pindad memproduksi komponen pendukung kegiatan industrial, antara lain pengait rel kereta api, motor traksi, generator, hingga crane kapal laut. Di tahun 2015, PT Pindad meluncurkan Pindad Excava 200, ekskavator buatan anak negeri guna mendukung pembangunan kapasitas nasional.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi :

Sekretaris Perusahaan :

Bayu A. Fiantoro

E-mail: bayu.fiantoro@pindad.com


Top