Berita

back

Silmy Karim : Ini Bentuk Dukungan Nyata dari Pemerintah

Dua menteri dari Kabinet Kerja, mengunjungi PT Pindad (Persero) pada Jumat, 27 Februari 2015. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Chaniago dan Menteri Perindustrian Saleh Husein bertatap muka dengan jajaran Direksi, para pimpinan PT Pindad (Persero), dan mengunjungi beberapa fasilitas produksi sekaligus mencoba performa produk-produk PT Pindad (Persero) secara langsung. Kunjungan ini juga didampingi oleh Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP) Agus Rahardjo. Rombongan Kementerian ini diterima langsung di Auditorium Gedung Direktorat.

Direktur Utama PT Pindad (Persero) Silmy Karim mengatakan bahwa kunjungan kedua menteri ini merupakan suatu kehormatan bagi seluruh jajaran PT Pindad. Suatu kehormatan bahwa dua menteri dan satu pejabat tinggi negara berkenan untuk hadir di sini dan kalau boleh kami memberikan tagline untuk kunjungan ini yaitu, bentuk dukungan dari pemerintah untuk kemajuan industri secara umum dan industri pertahanan secara khusus, ujar Silmy Karim.

Menurut Silmy, kunjungan ini juga merupakan sebuah bentuk kebanggaan bagi industri pertahanan yang sedang berjuang menuju kemandirian. Bentuk-bentuk dukungan seperti ini selain baik untuk industri terkait, juga baik untuk dapat dicatat oleh masyarakat bahwa pemerintah itu bekerja, bahwa indutri melaksanakan tugas, khusus untuk industri pertahanan ada kebanggaan. Kebanggaan ini sangat mahal untuk Republik kita, tambah Silmy.

Silmy Karim mengatakan bahwa Pindad sedang berusaha mengembangkan pasar untuk Munisi Kaliber Besar (MKB) 105 mm dan Panser Kanon 90 mm Badak. Beliau juga menggarisbawahi pentingnya penguasaan kontrak produk alutsista oleh perusahaan dalam negeri, khususnya BUMN sebagai bargaining position perusahaan dalam negeri dan pegangan menuju kemandirian industri pertahanan nasional.

Kementerian Perindustrian menyambut baik dalam memberikan dukungan kepada industri nasional, termasuk industri pertahanan. Menteri Perindustrian mengatakan bahwa pihaknya terus mengadakan koordinasi dengan Kementerian maupun instansi pemerintahan lain untuk terus menggunakan produk dalam negeri. Untuk Kementerian Perindustrian yang paling utama adalah peningkatan penggunaan produksi dalam negeri, termasuk penggunaan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dalam kegiatan produksi. Kami juga tidak ada hentinya untuk selalu meminta kepada instansi-instansi perintah untuk memprioritaskan penggunaan produksi dalam negeri., ujar Saleh Husain.

Andrinof Chaniago mengatakan bahwa agenda pemerintahan adalah untuk mencapai kemandirian ekonomi, termasuk di dalamnya kemandirian industri. Agenda pemerintahan sudah jelas. Kita ingin menuju kemandirian ekonomi, termasuk di dalamnya kemandirian industri. Memajukan kembali industri dalam negeri dengan memanfaatkan sumber daya dalam negeri untuk menghasilkan nilai tambah, itu sudah jelas menjadi tujuan pemerintah. Untuk itu, sudah dilakukan koordinasi dengan kementerian-kementerian dan lembaga terkait pemetaan kebutuhan-kebutuhan dan identifikasi, paparnya.

Kedua menteri tersebut memberikan peluang bagi PT Pindad (Persero) untuk memanfaatkan pasar semaksimal mungkin, sejalan dengan rencana pembangunan pemerintah di bidang kemaritiman. Mulai dari kebutuhan peralatan berat hingga turbin dengan kapasitas 5-10 MW merupakan beberapa peluang bagi PT Pindad untuk dijajaki, sesuai dengan kapasitas perusahaan.

Setelah aktivitas di Auditorium berakhir, rombongan Kementerian ini dijemput dengan menggunakan Panser Anoa 6x6 menuju Divisi Kendaraan Khusus dan meninjau gedung perakitan produk Anoa dan juga Kendaraan Taktis 4x4 Komodo. Di ini, kedua menteri melihat produk Panser Kanon 90 mm Badak secara langsung dan disuguhi defile beberapa produk kendaraan khusus PT Pindad (Persero). Selepas dari Divisi Kendaraan Khusus, rombongan bergerak ke Divisi Senjata dan mencoba performa produk senapan serbu SS2 V4 HD dan PM2-V2. (Anggia)


Top