Berita

back

Silmy Karim : Langkah Kecil untuk Harapan yang Besar

PT Pindad (Persero) bekerjasama dengan Defence IQ menyelenggarakan konferensi kendaraan tempur Asia bertajuk Asia Armored Vehicle (AVA) pada tanggal 28 dan 29 April di Crowne Hotel, Jakarta. Acara yang diikuti oleh kalangan militer, para ahli, dan pelaku industri pertahanan dari berbagai negara, resmi dibuka oleh Direktur Utama PT Pindad (Persero) Silmy Karim dan Chairman Armored Vehicle Asia, Alan Bolster.

Silmy Karim mengatakan bahwa penyelenggaraan event internasional ini merupakan kali pertama bagi PT Pindad (Persero). "Ini adalah pertama kalinya PT Pindad (Persero) yang bekerjasama dengan Defence IQ menyelenggarakan event bertaraf internasional dan bertemu dengan banyak tamu kehormatan dari kalangan militer, experts, hingga praktisi industri pertahanan. Ini adalah langkah kecil kami untuk harapan yang besar, untuk kemajuan industri kendaraan lapis baja Indonesia dan dunia internasional," ujar Silmy Karim.

Chairman Armored Vehicle Asia, Alan Bolster mengatakan bahwa AVA adalah salah satu seri konferensi kendaraan lapis baja, yang telah diselenggarakan di berbagai belahan dunia. "Penyelenggaraan Armored Vehicle Asia, tentunya berbeda dengan penyelenggaraan konferensi Armored Vehicle di Eropa atau Amerika. Kami akan membahas beberapa isu yang dihadapi oleh perkembangan teknologi dan industri pertahanan di Asia untuk dapat diaplikasikan," tutur Bolster.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu yang menjadi salah satu pembicara mengatakan bahwa melalui acara AVA 2015 ini dapat memberikan forum yang tepat untuk mengembangkan kemampuan kendaraan lapis baja, seiring dengan anggaran pertahanan  Asia yang terus meningkat. Peningkatan anggaran belanja pertahanan di Asia kemungkinan akan berlabuh untuk belanja kendaraan lapis baja seperti main battle tank atau APC. Diharapkan, melalui acara ini akan terjalin kemitraan strategis dan ruang untuk mengembangkan kemampuan kendaraan lapis baja sesuai dengan tuntutan pasar dunia, ujar Ryamizard.  

Iapun mengatakan bahwa industri pertahanan Indonesia kini memiliki momentum dan peluang untuk beraksi di kancah global karena dukungan pemerintah lewat UU Industri Pertahanan dan dorongan untuk menjalin beberapa kerjasama internasional. Dengan pertumbuhan ekonomi yang konsisten Indonesia mempunyai peluang untuk menjadi industri pertahanan dunia. UU Industri Pertahanan sangat mendukung industri dalam negeri Indonesia untuk memenuhi kebutuhan sistem pertahanan nasional. Pemerintah juga terus mendorong industri pertahanan dalam negeri untuk membangun kerjasama dengan berbagai industri pertahanan internasional lewat kerjasama offset dan local content, lanjutnya.  

Pada kesempatan yang sama, PT Pindad (Persero) menandatangani kerjasama dengan LS & A Brunei Darussalam di bidang pemasaran. LS & A akan menjadi strategic partner PT Pindad (Persero) dalam memasarkan produk-produk pertahanan dan keamanan Pindad di Brunei Darussalam. Penandatanganan ini merupakan salah satu langkah PT Pindad dalam memperluas pasar ekspornya di kawasan ASEAN, sedangkan pihak Brunei Darussalam sendiri sudah menunjukkan ketertarikannya kepada produk-produk Pindad lewat kunjungan Putra Mahkotanya ke Pindad tahun lalu.

Penyelenggaraan event ini diharapkan dapat memberikan forum yang tepat untuk dapat menciptakan peluang strategis dan membangun kemitraan di bidang industri kendaraan lapis baja yang pada muaranya dapat memberikan manfaat perekonomian bagi masing-masing negara.  Selain konferensi kendaraan lapis baja yang menjadi agenda utama, terdapat pula side event berupa pameran dari beberapa perusahaan internasional dengan produk kendaraan tempur andalannya masing-masing. PT Pindad (Persero) menjadi salah satu yang menampilkan produk-produk pertahanan dan keamanannya seperti senjata, munisi, dan kendaraan khusus. (Anggia)


Top