Berita

back

Industri Permesinan dan Transportasi Indonesia Menghadapi MEA 2015

Pada 2015 mendatang, kesepakatan Masyakarat Ekonomi ASEAN atau ASEAN Economic Community (AEC) mulai berlaku. Daya saing domestik negara Asia Tenggara harus diperkuat di segala bidang jika ingin tetap bisa bersaing satu sama lain. Oleh karena itu, negara harus berbenah. Indonesia, harus meningkatkan kualitas di segala bidang, agar dapat kompetitif dalam bersaing dengan negara-negara lain karena persaingan akan sangat terbuka.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, khususnya di industri permesinan dan transportasi, Kementerian Perindustrian menyelenggarakan Pameran dan Seminar Produk Industri Permesinan dan Alat Transportasi. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 9-12 September 2014 dan bertempat di Plaza Industri, Gedung Kementerian Perindustrian. Acara ini mengambil tema "Industri Barang Modal Dalam Negeri dalam Menyongsong Era Masyarakat Ekonomi ASEAN Tahun 2015 - Strategi dan Pengembangan". Selain itu, acara ini juga diselenggarakan dengan tujuan untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa produk transportasi dan permesinan Indonesia mempunyai potensi yang tinggi dan tidak tergerus dengan produk impor dan merupakan produk berkualitas yang dapat bersaing di pasar ASEAN.

Satu peluang sekaligus tantangan yang cukup mendesak adalah implementasi ASEAN Economic Community (AEC) 2015 dimana arus barang, jasa, investasi dan tenaga terampil akan bebas di antara negara ASEAN, ujar Direktur Jenderal Industri Unggul Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT), Budi Darmadi saat membuka pameran ini. Pengembangan industri permesinan dan transportasi pun diarahkan menuju teknologi dengan presisi tinggi atau spesifikasi yang sesuai, "Untuk menghadapi gempuran produk asing dalam pasar bebas ASEAN, pengembangan industri permesinan nasional diarahkan ke teknologi presisi tinggi atau dengan spesifikasi ketelitian tinggi sesuai dengan permintaan konsumen baik dari dalam maupun luar negeri," jelasnya.

PT Pindad (Persero) sebagai salah satu elemen pendukung industri transportasi di Indonesia, berpartisipasi dalam pameran ini dengan menampilkan beberapa produk komersial yang mendukung fasilitas transportasi di Indonesia. Beberapa produk tersebut adalah Airbrake System, Ramp Winch, DE Clip, E Clip, dan Generator 3 MW. Produk-produk tersebut telah dipakai oleh beberapa perusahaan nasional seperti PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero), PT Industri Kereta Api (INKA) (Persero), industri konstruksi perkapalan, dan beberapa shipyards. Khusus untuk produk Generator 3 MW digunakan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Kamojang.

Pameran ini diikuti oleh 26 peserta dari perusahaan dan asosiasi industri permesinan, industri alat mesin pertanian, industri alat kesehatan, dan industri alat transportasi. Semoga saja, pameran ini dapat menjadi ajang untuk meningkatkan promosi dan penyebaran informasi tentang kemampuan Industri dalam negeri yang berdaya saing tinggi dan menghasilkan produk yang berkualitas. (Anggia)


Top